tag:blogger.com,1999:blog-54580434556103915992024-03-13T21:05:46.680-07:00PESANTREN TAHFIDZ AL QUR'AN ZIDNY ILMAALAMAT: JALAN RAYA PANGKALAN BENTENG N0.08 RT.08, DESA PANGKALAN BENTENG, KECAMATAN TALANG KELAPA, KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN, INDONESIA (TELP.0812 7850 5151)YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-33086456920508571702015-09-26T09:24:00.000-07:002015-09-28T06:47:36.636-07:00Penyerahan Wakaf Al Qur'an<b><br /></b>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDRHgiIfIOwUenEPyqA8yMlfwZQ-qYzC3NKYm-_DgV1gGzKjokN3CWYxMXHmTD-WITRTWGLgApi1_qfzT709Z7ln0DkAoCjTeSG8F_C-0XVF2nj_OCNczlgA61TrDHOZg_xzONjaZlxlyF/s1600/100_8820.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDRHgiIfIOwUenEPyqA8yMlfwZQ-qYzC3NKYm-_DgV1gGzKjokN3CWYxMXHmTD-WITRTWGLgApi1_qfzT709Z7ln0DkAoCjTeSG8F_C-0XVF2nj_OCNczlgA61TrDHOZg_xzONjaZlxlyF/s200/100_8820.JPG" width="200" /></a>Lain dari biasanya usai sholat Idul Adha biasanya dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Namun berbeda dengan MTs. Tahfidz Zidny Ilma baru bisa membagikan al Qur'an Hafalan, Kamis 24 September 2015. Al Qur'an tersebut adalah wakaf atas nama IPTU H. Mujamik Harun, SH, Hj. Amperawati, S.Pd, Almarhumah Hj. Zainab, Almarhum, Almarhum H. Harun, Almarhumah Hj. Riana dan Almarhum H. Harunnurrasyid. semoga menjadi amal ibadah yang terus mengalir, amiin. Penyerahan langsung diberikan oleh Pembina Yayasan Ma'had Zidny Ilma, H. Ahirman Rasyid, S. Ag kepada Santri Tahfidz Zidny Ilma Desa Pangkalan Benteng, Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin<br />
<br />YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-25320762026692464612015-07-11T10:45:00.001-07:002015-07-11T11:15:12.553-07:00MTs. Tahfidz Zidny Ilma<br />
<b>Dari Umat, Untuk Umat dan Milik Umat.</b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdyibmhzGQkO5m-wvTICg6IcJsRWSXCbJcBA2LMSxIcPT1CYU0z_vj2RqoP7kUssTHte5fybY5CSYIOTdT0_KsJ0MZpwpJH4FCJg5JRlyxgO-yYA-BB8B842OK6c3dr3FC-YYWgSuorqMG/s1600/DSCF9338.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdyibmhzGQkO5m-wvTICg6IcJsRWSXCbJcBA2LMSxIcPT1CYU0z_vj2RqoP7kUssTHte5fybY5CSYIOTdT0_KsJ0MZpwpJH4FCJg5JRlyxgO-yYA-BB8B842OK6c3dr3FC-YYWgSuorqMG/s200/DSCF9338.JPG" width="200" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf2g4UYryURTmUsTdNiHwo_GBygER0V4MFoO97NqN45hypodbx5f6j57ETmvEMWchRj_Ms99pcZzbBZtrlElJLwXlGWzWhswlVDfkuaB0JOPkTgZcJkhvmkcdrlR96w_UHJ2N9Zb4EXL7A/s1600/DSCF9359.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf2g4UYryURTmUsTdNiHwo_GBygER0V4MFoO97NqN45hypodbx5f6j57ETmvEMWchRj_Ms99pcZzbBZtrlElJLwXlGWzWhswlVDfkuaB0JOPkTgZcJkhvmkcdrlR96w_UHJ2N9Zb4EXL7A/s200/DSCF9359.JPG" width="200" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Semoga Allah memberikan keberkahan atas semua partisipasi dari kaum muslimin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah mempercayakan zakat, infaq, shadaqah dan wakafnya kepada kami hingga proses Pembangunan MTs. Tahfidz Zidny Ilma dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan target.</div>
<div style="text-align: justify;">
MTs. Tahfidz Zidny Ilma merupakan program lanjutan dari Rumah Tahfidz Zidny Ilma dengan konsentrasi menghafal al Qur'an. kedepannya MTs. Tahfidz Zidny Ilma akan dikembangkan sebagai pusat pembinaan untuk menghafal, mempelajari, memahami dan mengamalkan al Qur'an sebagai sumber inspirasi dalam berbagai displin ilmu pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendukung komitmen tersebut akan dibangun perpustakaan dengan koleksi buku yang terlengkap. sebab para Santri dan Ustadz diharuskan membaca, membaca dan menulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mohon do'a agar kami dapat istiqomah menjalankan amanah dari para donatur.</div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-90674263425418519192015-06-25T12:50:00.001-07:002015-06-25T12:54:45.289-07:00Tahun 2016 MTs. Tahfidz Zidny Ilma mulai Menerima Santri Baru<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpqyq00qo9DdPkvcTFJeWBgOG-OiLJwpCsC7a5gPliICK2SyB5HaBqgUcjmSmZ72iIve1wns4_-OKt0gmj6WE90Dp8sny1I1PL2Jt6GykDhq8TuIKdSPKNKZnvmaAByIkTWyQI3S-mRGQy/s1600/100_8432.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpqyq00qo9DdPkvcTFJeWBgOG-OiLJwpCsC7a5gPliICK2SyB5HaBqgUcjmSmZ72iIve1wns4_-OKt0gmj6WE90Dp8sny1I1PL2Jt6GykDhq8TuIKdSPKNKZnvmaAByIkTWyQI3S-mRGQy/s320/100_8432.JPG" width="320" /></a>BANYUASIN, Bupati Kabupaten Banyuasin, Yan Anton Ferdian, SH melalui Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Banyuasin, Drs. H. Umar Usman resmi memberikan tanda peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Lokal Kelas Baru MTs. Tahfidz Zidny Ilma, Sabtu 13/6/2015. Turut hadir dalam acara yang dikemas dalam Tabligh Akbar tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin, Drs. M. Yusuf, M.Si. Ketua Baznas Kabupaten Banyuasin, Drs. HM. Sanusi Hamid, MM. Camat Talang Kelapa Drs. Yus Rizal. Kepala Desa Pangkalan Benteng, Rozi Abdullah. Ketua Pembina Forum Rumah Tahfidz Sumsel-Babel, H. Subki Sarnawi, Ida Tatung, Ust. Masagus Yayan Fauzan, SQ, Ketua Pengasuh Majelis Dzikir Asmaul Husna Sumatera Selatan, Ust. H. Kemas Muhammad Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kata sambutannya Umar Usman menyambut baik atas perjuangan dari pengurus Yayasan Ma'had Zidny Ilma untuk memprakarsai berdirinya Madrasah Tsanawiyah di Desa Pangkalan Benteng ini, "Bahkan kedepan atau dalam tahun ini Pemerintah Kabupaten Banyuasin berjanji akan memberikan bantuan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan gedung lokal belajar baru ini", katanya. Sementara H. Subki Sarnawi yang juga sekaligus sebagai pengawasan Yayasan Zidny Ilma mengharapkan perjuangan saudara Ust. H. Ahirman Rasyid ini mendapatan dukungan dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. (admin)</div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-81394049676386830732015-05-30T20:46:00.001-07:002015-05-30T20:46:35.057-07:00Nomor yang AndaTuju sedang Tidak Aktif!<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mungkin
anda pernah merasakan kekesalan di saat anda menelepon seseorang dalam keadaan
yang sangat penting dan bersifat darurat, namun tanpa alasan yang jelas di
ujung telepon hanya ada jawaban, “Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif
atau berada di luar service area, cobalah beberapa saat lagi?”. Demikian diantara
jawaban yang biasa kita dengar ketika menghubungi telepon yang tidak bisa dihubungi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<a name='more'></a>Sejenak
kemudian, karena pentingnya suatu urusan kita kembali menghubungi telepon
tersebut dan hanya mendapat jawaban yang sama. Bahkan tidak jarang jawaban yang
muncul bernada, “Pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini, silahkan
isi ulang pulsa anda”. <o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dilain
kesempatan suatu ketika dalam mengendarai motor, anda di paksa parkir oleh
seorang polisi. Kemudian sang polisi menanyakan berbagai surat yang diperlukan,
akan tetapi karena suatu hal semua surat yang biasanya anda bawa kebenaran
tertinggal dirumah tanpa disadari sebelumnya. Pada saat itu sepintas yang kita
butuhkan adalah surat kendaraan yang tertinggal di rumah, lalu dengan sigapnya
kita mengambil ponsel anda dan menelepon isteri atau siapa saja yang mungkin
ada di rumah anda, dengan harapan masalah anda segera dapat diatasi tanpa
masalah. Bisa juga anda menelepon seseorang teman atau keluarga yang juga
anggota polisi yang dianggap dapat memberikan bantuan untuk lepas dari jeratan
masalah atas kealpaan kita dalam mengendarai sepeda motor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disaat
saat itu muncul kegundahan karena kita sangat memerlukan pertolongan orang yang
kita telepon, karena anggapan kita memang dia yang bisa menjadi harapan kita
untuk suatu keperluan. Namun sebenarnya persoalan yang muncul bukan karena
telepon yang tidak aktif, atau karena pulsa yang tidak mencukupi akan tetapi
kebutuhan kita yang belum disadari sepenuhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disaat
kita menekan tombol-tombol untuk menelepon seseorang sesunguhnya ada sinyal
yang kita perlukan terlebih dahulu, bukan karena HPnya yang tidak aktif atau
karena surat surat kendaraan yang tertinggal. Kebutuhan kita saat itu hanya ada
seketika kita memerlukan sesuatu untuk suatu keperluan. Keperluan juga
sebenarnya tidak kita pahami sebelumnya atau justru yang kita butuhkan bukan
seperti yang kita pikirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pikiran
kita memahami suatu kebutuhan sekedar apa yang pernah kita lihat dan kita
rasakan. Diluar itu sesunguhnya manusia sangat terbatas untuk memahaminya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menarik
untuk di analisa perihal tersebut jika dihubungkan antara kebutuhan yang
sebenarnya dengan keinginan kita yang biasa diucapkan dalam do’a kita. Kita
senantiasa berdo’a tetapi kita tak memahami kebutuhan dan keinginan kita
sendiri. Dalam kasus diatas sebenarnya yang kita butuhkan adalah menghindari
kejadian tersebut supaya tidak menemui masalah, sebab itu kebutuhan ini hanya
ada ketika kecenderungan anggota badan kita untuk menjauhi peristiwa tersebut
jauh sebelum terjadi supaya dapat di hindari. Artinya telepon yang tidak aktif
karena kebutuhan kita sebenarnya terletak pada esensi kemudahan atau menghindari
hal tersebut sebelum terjadi. Esensi ini berarti kita membutuhkan Allah (</span><span lang="IN" style="font-family: "(normal text)","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hai
manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.. QS. Al Fathir:15) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dan bukan membutuhkan manusia atau bentuk barang atau berhala berhala
lain yang kita anggap dapat menyelesaikan problem kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagi
kalangan penganut rasionalis maka psikologi yang terbangun dalam dirinya akan
melahirkan pembelaan kausalitas dengan pertimbangan pemikiran ilmiah. Argumen
yang ada karena kealpaan kita tidak membawa surat-surat penting dalam mengendarai
kendaraan bermotor. Untuk menutupi kelapaan tersebut tidak jarang segala cara
akan ditempuh tanpa pertimbangan kebenaran yang akan merugikan orang lain,
karena tujuan hanya mengatasi masalah yang sedang dialami. Padahal berpikir
yang paling rasional adalah menyadari segala kekurangan akal budi berdasarkan
nilai-nilai ketuhanan dan tidak merugikan orang lain sebagai wujud nyata dari
nilai-nilai kemanusiaan.</span><span lang="IN" style="font-family: "(normal text)","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Padahal
dalam konsep Islam, pemakaian do’a yang disampaikan dapat mencukupi segala kekurangan
dan mengatasi masalah jauh sebelum datangnya persoalan. Sebab segala informasi
yang akan datang sudah dapat dipelajari dalam ruang lingkup kajian pada istilah
“Islam rahmatal lil ‘alamin”. Namun manusia yang mengaku rasional sering
melupakan bahwa ia dapat berpikir atas apa yang akan terjadi berdasarkan
informasi sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Informasi
yang ditemui baik dalam bentuk teks (al Qur’an dan Hadits) ataupun gejala alam
dan sosial sebenarnya tak mungkin dapat dipahami sebelum informasi sampai
kepadanya. Sebuah contoh; proses penguburan kedalam tanah atas seseorang yang
meninggal dunia tak mungkin ada, sebelum informasi burung gagak yang memberikan
contoh mematuk, menggali tanah untuk menguburkan temannya yang terbunuh setelah
berkelahi pada masa Nabi Adam dan puteranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Do’a sebagai gelombang suara<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada
hakikatnya pengetahuan manusia tak akan ada tanpa ada informasi sebelumnya. Buktinya
seorang bayi tak akan mengenal warna atau bentuk apapun sebelum sang bayi
diperkenalkan oleh lingkungan atau orang tuanya. Artinya manusia hanya mendapat
pengetahuan setelah ia mempelajari atas simbol-simbol informasi yang mereka
terima melalui penginderaan. Karena simbol simbol informasi tersebut jumlahnya
sangat banyak, sementara kemampuan manusia terbatas, maka manusia hanyalah
mendapatkan ilmu sedikit sekali. Sebab itu pungsi do’a sebenarnya adalah
sebagai bukti penghambaan kepada Sang Kholiq dan kerelaan manusia untuk mengakui
segala keterbatasannya. Dalam hadits dikenal dengan pengertian bahwa do’a
adalah intisarinya ibadah. Disisi lain do’a juga sebagai sebuah sistem yang
ghaib untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi atau menutupi kekurangan
manusia dalam berpikir untuk mengatasi beragam persoalan yang bakal terjadi
dikemudian hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kalau
demikian, seandainya seseorang yang mengaku dirinya sebagai bagian dari hamba
Allah, kemudian dalam aplikasi aktivitasnya sedikit saja meremehkan tentang
kekuatan do’a maka sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang sombong. Hal ini
disebabkan manusia seperti ini tidak menyadari sepenuhnya atas kekurangan atau
kelemahan dirinya. Sebuah kesalahan besar selama ini sebagian mengetahui bahwa
berdo’a sebaiknya setelah dilakukan usaha yang maksimal, padahal berdo’a
seharusnya dilakukan sebelum pekerjaan dilakukan. Sebab tak satupun aktivitas dalam
ajaran Islam tanpa diawali dengan berdo’a, bahkan do’a senantiasa dilakukan dua
kali dalam satu perbuatan, yakni sebelum dan sesudah pekerjaan dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika
kita belajar dari do’a sebagaimana analisis diatas dalam kaitannya dengan
sinyal telepon, maka manusia modern juga tak akan mengenal sinyal gelombang suara di udara sebelum diperkenalkan
kepada manusia melalui pelajaran atau informasi tentang do’a dalam teks al
Qur’an dan Hadits. Seorang yang berdo’a akan menggunakan gelombang suara untuk
disampaikan kepada siapa dan apa yang dido’akannya. Akan tetapi do’a
disampaikan bukan langsung kepada orang sesuai dengan tujuannya tetapi melalui
pusat operator yakni Allah SWT sebagai pengendali dan pemilik sinyal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
konteks telepon dan do’a maka pertalian keduanya mempunyai kesamaan dalam
proses pemakaiannya. Dimana unsur telepon identik dengan sholat sama pungsinya
dengan alat, materi do’a yang di sampaikan sama halnya dengan materi pembicaraan
telepon dengan sinyal yang sama namun beda tujuan. Do’a langsung kepada Allah
SWT sementara materi pembicaraan menelepon langsung kepada orang yang
diinginkan, walaupun semua semata mata atas izin Allah sebagai pemilik dan
pemelihara tunggal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut
teori gelombang, panjangnya gelombang berada pada frekwensi 0.5 hz sampai 100 hz.
Jika dhubungkan dengan menelepon seseorang dengan kondisi psikologi seseorang
maka saat menelepon rata-rata pada frekwensi 8 hingga 10 hz. Pada gelombang ini
seseorang yang sedang ditelepon ada dalam keadaan aktif dengan frekwensi yang
relatif banyak gangguan secara teknis. Sehingga tidak jarang interaksi dalam
gelombang suara sering mengalami gangguan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sementara
dalam realisasi do’a dan zikir akan bekerja pada frekwensi 0,5 sampai 4 hz,
dimana kondisi seseorang ada pada kondisi yang tenang dan khusu’. Itulah
sebabnya jika kondisi kita senantiasa sadar diri dan hanya mempunyai hubungan
dan harapan kepada Allah SWT maka berbagai kesulitan secara alami namun atas
izin Allah akan mendapat berbagai kemudahan dalam menghadapi berbagai
persoalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara
teknis dengan bekerja pada gelombang delta (0,5 sampai 4 hz) maka semua
persoalan akan di hadapi secara tenang dan penuh perhitungan secara matematis
maupun secara psikologi. Namun sebaliknya jika kita bekerja dengan kondisi
gelombang dalam diri kita pada posisi diatas gelombang tersebut, maka kesan dan
penampilan aktivitas sehari-hari penuh dengan emosi dan sering dengan
pertimbangan pemikiran yang salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebab
itu kedekatan seseorang dengan Allah SWT akan menjaga dirinya dari radiasi
jahat. Bahkan tak jarang sebuah persoalan yang akan datang dapat
diselesaikannya sebelum masalah masalah tersebut datang di hadapannya. Artinya
di sini kecerdasan spiritual seseorang akan bekerja melebihi prilaku kausalitas
yang terjadi. Sebab itu dalam kasus kegundahan telepon yang tidak aktif bukan
persoalan prinsip, sebab polisi yang memberhentikan kendaraan kita sudah
ditelepon Allah untuk tidak bertugas di jalan yang kita lewati. Begitulah
kecanggihan do’a tak dapat dikalahkan oleh pemikiran rasional dan teknologi
mutakhir sekalipun, sebab itu do’a adalah senjatanya orang beriman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Ahirman
Rasyid)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-10607382926823001372015-05-30T20:39:00.000-07:002015-05-30T20:39:11.559-07:00Bagaimana Terjadinya Hari Kiamat? <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 197.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari
hasil penelitian terbaru mengenai berakhirnya dunia yang dikenal dengan istilah
kiamat telah berhasil disingkap tentang kebenaran hadits Nabi Muhamad SAW.
Menurut salah satu team peneliti, Dimiltry Pokalov, ilmuwan asal ukraina
bekerja di NASA Amerika Serikat menyatakan bahwa awal penelitian tersebut
berinspirasi dari teks hadits Nabi Muhamad SAW bahwa hari kiamat akan terjadi
ketika matahari terbit dari arah terbenamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pokalov
yang kemudian masuk Islam karena penelitian tersebut menyatakan bahwa telah
dibuktikan secara empirik tentang terjadi perubahan bumi yang mengarah pada
berakhirnya bumi. Dari penelitian ilmiah tersebut dijelaskan bahwa “angin
panas” yang berasal dari matahari akan mengakibatkan bergesernya kutub magnet
yang ada di bumi. Pergeseran ini terus mengalami perubahan seiring dengan waktu
bumi beredar dalam garis rotasinya. Jika perubahan kutub ini terus berlangsung
maka secara otomatis berputarnya bumi akan mengalami hambatan dan akan berputar
balik arah. Pada saat itulah bumi akan berputar arah, yang mengakibatkan
matahari akan terbit dari arah terbenamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<a name='more'></a>Dari
penelitian lain ilmuwan muslim <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">lainnya </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ditemukan bahwa
matahari berputar pada porosnya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">mengalami perlambatan seiring dengan usia dunia</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> lambat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perlambatan ini semakin bertambah dan akan dating pada titik diam, lalu
bumi akan berputar terbalik yang pada akhirnya akan terjadi ketidak seimbangan
dan terjadi kehancuran, akibat benturan antar planet dan benda angkasa lain yang
sangat dahsiyat, inilah yang kemudian disimpulkan tentang terjadinya hari
kiamat.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Penelitian ini
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">erinspirasi
untuk menguji kebenaran dari kisah Ashabul Kahfi, yang tertidur selama 309
tahun</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> sebagaimana dijelaskan dalam al Qur’an</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Penelitian itu mengungkapkan bahwa 1 tahun dewasa ini sama dengan
2000 tahun zaman itu. Hal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ini </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">disebabkan
matahari berputar dengan cepatnya. Sehingga dalam hitungan 2000 tahun sama
dengan 1 tahun saat ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penelitian lain yang berdasarkan pada S. al Zilzalaha
ayat 2 mengaartikan bahwa bumi telah mengeluarkan beban beban beratnya. Dalam
hubungannya dengan berita tentang hari kiamat, amak ayat tersebut menjelaskan
bahwa keadaan bumi di ekploitasi dengan mengambil sumber sumber alam yang
terbenam dalam perut bumi. Keserakahan manusia dalam mengolah isi bumi dengan
eksploitasi untuk menghasilkan minyak, batu bara, biji besi, emas, timah dan
lain sebagainya akan mengakibatkan bumi menjadi keropos karena banyak galian
yang dilakukan manusia di darat maupun di laut. Ketika perut bumi yang
mengandung panas yang sangat besar tidak dapat dikelauarkan secara alami, maka
selanjutnya panas bumi akan keluar dan menjelma menjadi kekuatan untuk
menghancurkan bumi. Ini terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab
terhadap pemeliharaan alam semesta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tiga</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
penelitian tersebut akan membuka hati kita </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">untuk memahami </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tentang
kebenaran hari kiamat yang menjadi rukun iman bagi umat Islam. Antara teks
hadits dan penjelasan Al Qur’an membawa kepercayaan penuh, terhadap Islam
sebagai agama yang universal, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">rasional dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ilmiah sesuai
dengan kaidah fitrah manusia yang mengakui Allah sebagai Tuhan seru sekalian
alam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kebenaran
Al Qur’an telah menantang manusia untuk berpikir dan membuktikannya. Akan
tetapi kebenaran sudah terbukti namun masih banyak yang belum menyadari
sepenuhnya tentang keimanannya kepada Allah SWT. Kecenderungan manusia untuk
menginkari Allah sebagai pencipta </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">berasal dari penginkaran manusia terhadap ilmu dan
hakekat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> bahwa ilmu
yang dimiliki hanya dari Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keyakinan
yang berdasarkan keilmuan diharapkan membawa kesadaran untuk mengakui Allah SWT
sebagai pencipta terbentang luas sebagai bukti kebenaran. Sebab itu
terbentangnya tanda-tanda kebesaran Allah harus menjadi kekuatan positif untuk
berbuat kebaikan dimuka bumi ini sesuai dengan posisi manusia sebagai kholifah
dimuka bumi. Tugas memakmurkan bumi lebih mengarah kepada perbaikan amal sholeh
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">berdasarkan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">motivasi ketuhanan yang rasional sesuai dengan akal manusia untuk
berpikir.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Fenomena alam termasuk akan berakhirnya dunia atau
kiamat harus dimaknai dengan metode atau cara pemahaman fakta secara tekstual
dalam al Qur’an maupun hadits. Artinya, harus dibangun dengan metode pemikiran
yang tidak melepaskan informasi informasi fakta tersebut dari nilai-nilai
ketuhanan atau akidah. Jika saja penelitian berbagai fenomena alam dilepaskan
dari nilai nilai ini maka yang terjadi kebenaran yang tidak mengarah atau
bahkan hanya sebagai symbol keegoan dari pemikiran, pada tahapan selanjutnya
akan muncul berhala-berhala modern yang tidak akan memberikan kenyaman yang sesungguhnya.
<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hari kiamat dianggap hanya informasi yang tak banyak
memberikan arti dan hanya berita basi yang tak relevan dengan usaha dan teori
pemberdayaan umat manusia dalam berbagai sector kehidupan. Padahal kebutuhan
kepada Sang Kholiq terkait dengan rukun imannya untuk percaya kepada hari
kiamat merupakan kebutuhan manusia
sesungguhnya dan kebutuhan ini adalah modal tetap yang harus dimiliki manusia
sebagai kholifah. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18.3999996185303px;"> (Ahirman Rasyid)</span></div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-46001970216207920622015-05-30T03:14:00.003-07:002018-07-19T03:30:19.951-07:00“Si Perut Kenyang dan Perut Lapar”<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Judul tulisan ini bukanlah bermaksud untuk
menggali jurang pemisah antara kedua istilah tersebut ataupun sebagai tema
kritikan social. namun tulisan ini hanya mencoba untuk memahami secara lebih
baik dan adil, tentang “Si Perut Kenyang” (yang kemudian kita sebut dengan
orang kaya, orang yang sudah makmur atau sejenisnya) dan “Si Perut lapar” (yang
kemudian yang kita sebut dengan orang fakir/miskin, buruh, dhuafa dan
sejenisnya). Pemahaman yang baik artinya mencoba membangun persefsi pemikiran
yang benar untuk kebaikan manusia, alam secara sosiologis dan kepatutan. Sementara pemahaman
yang adil artinya sebagai upaya meletakkan pondasi pemikiran pada jalur yang
benar sesuai dengan fakta dan hakekat yang sebenarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"></span></div>
<a name='more'></a>Dewasa ini faktanya banyak agenda perubahan
yang jujur menjadi tergilas karena alasan kemanusiaan. Tidak jarang orang
miskin hanya sekedar menjadi alat penolakan atau topeng yang menutupi kebenaran
yang hakiki. Sehingga pemikiran terhadap kebutuhan “Si Perut Lapar” hanya pada
kebutuhan material yang dikenalkan dengan istilah kebutuhan perut. Padahal pada
hakekatnya kebutuhan mendasar bagi kita sebagai manusia sesungguhnya bukanlah
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan perut semata. Kebutuhan primer yang kemudian
diukur dengan pendapatan UMR (upah minimum regional) seolah-olah menjadi batas
keselamatan dan kemakmuran bagi orang miskin. Persefsi kita dibangun supaya
memahami kebutuhan materil yang sudah ditetapkan. Ironisnya, jika tingkat upah
sudah dapat memenuhi ketentuan minimum tersebut maka urusan tanggung-jawab
dianggap telah selesai. Bahkan lebih berbahaya jika para pembuat kebijakan
berlindung dibalik kebutuhan orang miskin dengan retorika yang cukup menawan.
Seperti membela rakyat tetapi sesungguhnya memotong nadi kehidupan kaum miskin,
kalau tidak hanya memperpanjang kesengsaraan sampai beberapa generasi.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lalu apa dan bagaimana sebenarnya yang di
butuhkan oleh “Si perut Lapar” dalam hubungannya dengan kebutuhan mereka.
Menurut konteks pengertian teori Maslow yang dibutuhkan secara mendasar oleh
“Si Perut lapar” adalah kebutuhan terhadap kebutuhan materi berupa kebutuhan
sandang, pangan dan papan yang disebutnya dengan kebutuhan fisiologis. Kemudian
secara berurutan kebutuhan kaum miskin selanjutnya adalah rasa aman, cinta,
penghargaan dan aktualisasi diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika teori tersebut benar semestinya setelah
terpenuhinya kebutuhan fisiologis maka secara parallel (dengan sendirinya) akan
mendapat kebutuhan kedua yakni rasa aman, lalu akan muncul rasa saling
mencintai dan penghargaan kemudian pada puncaknya akan mendapatkan aktualisasi
diri. Namun kenyataannya terhadap fakta yang ada bahwa terpenuhinya kebutuhan
sandang pangan dan papan menurut teori Maslow tersebut tidak serta merta
mengakibatkan lahirnya keamanan atau rasa aman. Tetapi justru yang membuat
kekacauan lebih dominan dilakukan oleh “Si Perut Kenyang” yang notabenenya
menyelesaikan kebutuhan dasar menurut teori tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bisa saja karena belum terpenuhinya kebutuhan
dasar berupa fisik (sandang, pangan dan papan) maka “Si Perut lapar” mencuri
seekor ayam atau atau mencuri sebuah coklat, akibatnya rasa aman bagi seorang
“Si Perut Kenyang” sedikit terganggu. Tetapi bagaimana kita dapat memahami
teori ini jika tindakan mencuri masih juga dilakukan oleh mereka yang sudah
memiliki seluruh kebutuhan dalam teori tersebut, lagi pula akibatnya akan
dirasakan oleh banyak orang bahkan alampun menjadi korban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tanpa disadari <i>mindseat</i> tentang teori
kebutuhan dasar Maslow ini sudah cukup akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tidak hanya melekat pada kaum yang “Perutnya Lapar” tetapi juga sudah
menggiring pemikiran pada kaum yang “Perutnya Kenyang”, akibatnya terjadilah
pembenaran pemikiran secara alami dalam interaksi kehidupan social dan bukan
berdasarkan pemikiran yang benar. Sebab itu jika paradigma teori ini sudah
tertanam kepada akal pembuat kebijakan atau sudah menjadi khas pemikiran
orang-orang yang dapat mempengaruhi secara lebih dominan, maka keadilan
distribusi, konsumsi dan produksi tidak munkin dihasilkan dari pemikiran seperti
ini. Wajar saja jika pemberian subsidi BBM dianggap oleh mereka sebagai suatu
kebenaran, padahal problema ini bermula dari privatisasi objek sumber daya
kepada pihak asing yang dasarnya kapitalis atau juga karena “jebakan” hutang
luar negeri yang semankin membengkak. Akibatnya sebagian produk legalitas
berupa peraturan ataupun UU yang ada akan lahir sebagai pembenaran atas
kepentingan dan kebutuhan dasar yang tidak benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lain halnya jika teori hirarki kebutuhan dasar
yang menyangkut kehidupan manusia secara keseluruhan dibangun berdasarkan
kemaslahatan manusia dan alam semesta. Manusia dalam pengertian ini dimaksud
untuk seluruh manusia termasuk “Si Perut Kenyang” maupun “Si Perut Lapar” dan
lingkungannya (berbeda dengan teori Maslow, kebutuhan dasarnya hanya untuk “Si
perut Lapar” saja). Dalam teori kemaslahatan tersebut hanya dapat dicapai
dengan memenuhi kebutuhan dasar dalam persefektif keseimbangan dan keselamatan
dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Konsep kebutuhan dasar manusia secara
hirarkis, yakni; <i>pertama, kebutuhan darurat</i> (kebutuhan pada tingkat
primer yang harus pertama dimiliki) yang terkait dengan eksistensi hidup
manusia itu sendiri berupa pemeliharaan agama, pemeliharaan jiwa, pemeliharaan
akal, pemeliharaan keturunan dan pemeliharaan harta. Ketiadaan kebutuhan
darurat ini menyebabkan terganggunya eksistensi manusia, bahkan akan merusak
lingkungan/alam lain yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah ekonomi. <i>Kedua,
kebutuhan hajiyat (kebutuhan sekunder). </i>Ketiadaan kebutuhan hajiyat ini
tidak menyentuh eksistensi hidup manusia hanya menyebabkan kesulitan hidup saja
dan tidak menimbulkan masalah pokok. <i>Ketiga, kebutuhan tahsiniyah </i>yakni
berupa kemewahan hidup. Tingkat kepentingannya berada setelah dua kebutuhan
tersebut.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sekali lagi ditengah masyarakat Indonesia yang
majemuk dari berbagai sektor kehidupan, seringkali “Si Perut Lapar” dianggap sebagai awal problem sosial dan
beban negara?. Kalau ini memang benar lalu, benarkah kaum “Si Perut Kenyang”
justru lebih baik dan telah memberikan kontribusi besar terhadap kemakmuran
sebuah bangsa?. Tentunya sangat tidak adil!. Sebab, problema ekonomi justru
disebabkan oleh mereka yang telah kenyang dengan semua aneka konsumsi dengan
status “pemakan segalanya”. (Ahirman Rasyid)<o:p></o:p></span></div>
</div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-72968174423990322152015-05-30T03:11:00.002-07:002015-05-30T03:11:29.458-07:00SISI LAIN DARI RAMADHAN<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Romadhan
secara bahasa berarti panas, ini disebabkan posisi matahari lebih dekat ke arah
bumi dibandingkan dengan posisi bulan. Nama bulan Ramadhan ini juga merupakan
sebuah situasi yang di gambarkan Allah dengan istilah langsung di publikasikan
di dalam al Qur’an dengan istilah ‘syahru romadhona’. Maksud bulan Ramadhan dari sisi penanggalan bukan
persoalan penentuan 01 ramadhan sebagaimana biasa masalah yang terulang di Indonesia
setiap tahunnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebenarnya
lebih dari itu Allah menjadikan bulan Ramadhan termasuk 12 bulan setiap
tahunnya dalam kalender hijriyah berdasarkan peristiwa atau kondisi cuaca pada
setiap bulannya. Maksudnya semua kejadian yang sudah terjadi dapat menjadi
sebuah kerangka untuk memahami diri, alam dan nilai ketuhanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<a name='more'></a>Dalam
penamaan bulan dalam kalender hijriyah sebenarnya bukan terfokus pada penentuan
waktu dengan hitungan jam, akan tetapi berinspirasi dari berbagai kewajiban dan
perintah Allah SWT kepada manusia. Pada setiap hari al Qur’an maupun hadits tidak
ada satupun penyebutan tentang suatu kewajiban atau larangan dengan
memperhatikan jam. Mislanya penunjukkan waktu zuhur tidak dijelaskan langsung
oleh nabi tentang pukul berapa sholat-sholat lima waktu tersebut di laksanakan.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini
sengaja di kehendaki oleh Allah dan Rosulnya supaya manusia atau hambanya tidak
di atur oleh jam dengan penunjukkan menggunakan angka-angka. Sebab ketika
seorang muslm melihat waktu berdasarkan penunjukan angka di khawatirkan kita
akan diatur oleh detik-detik yang tak memberikan arti apa-apa. Setiap hari kita
di atur oleh jam kerja, waktu istirahat hanya diingat pukul 12 lewat dan sholat
merupakan bagian dari waktu istirahat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
waktu yang lama dan tekanan arus globalisasi maka waktu istirahat lebih dikenal
daripada waktu sholat zuhur. Pukul 10 pagi lebih terkenal dari pada waktu
dhuha. Tengah malam lebih akrab daripada waktu tahajud. Puasa lebih dikenal
dari pada Ramadhan. Fenomena ini tanpa disadari mengikis nilai spiritual dari
berbagai kesempat selama 24 jam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagaimana
seseorang yang mengetahui bahwa zuhur masuk pukul 12.15 wib, sehingga tanpa di
sadari seseorang melaksanakan sholat berdasarkan penujukkan angka jam yang
tercantum di jam tangannya. Sementara waktunya zuhur menurut keterangan hadits
akan dapat di lakukan dengan lebih baik sesuai kepahaman yang diaajarkan Al
Qur’an maupun Hadits. Hilangnya pemahaman yang sholat zuhur dapat dilaksanakan
setelah kita melihgaat keterangan Hadits.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Padahal
disisi lain makna zuhur sebenarnya lebih penting untuk dimaknai daripada
penunjukkan jam masuknya sholat zuhur. Sholat zuhur bagi seseorang akan berbeda
maknanya dengan yang lainnya. Secara psikologis ada orang yang menjadi pusing
kepalanya disebabkan belum sholat zuhur, ada juga sebagian yang merasakan
kegerahan ketika belum melaksanakan sholat zuhur. Bila kita teliti pesan dan
kesan seorang terhadap waktu sholat sangat bervariatif, beraneka ragamnya
penyikapan diri terhadap waktu tersebut idealnya harus menjadi pemaknaan yang
menuntunnya untuk tidak melupakan Allah dalam setiap aktivitas kerjanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Begitu
juga dengan Ramadhan antara seorang dengan yang lainnya akan selalu berbeda
dalam merasakan suasana datangnya bulan Ramadhan. Namun secara keseluruhan
hanya kesamaan dengan istilah Ramadhan yang mempunyai arti panas. Perbedaan ini
sebenarnya yang harus menjadi pola pendekatan bagi seseorang untuk mengetahui
hakikat dari bulan Ramadhan. Kita tidak
boleh terjebak dengan sebuah perdebatan yang tidak begitu penting, misalnya
perdebatan penetapan awal Ramadhan dan akhir Ramadhan. Sebenarnya yang penting
diperjelas adalah bagaimana penentuan pribadi untuk memaknai bulan Ramadhan
yang sesuai dengan kebutuhannya untuk merubah dirinya menuju jalan yang benar
untuk menjadi orang yang taqwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bulan
Ramadhan diartikan sebagai bulan yang panas, mempunyai hakikat bagi orang yang
beriman. Sehingga dimana saja ia berada, sekalipun di kutub selatan akan
merasakan haus walaupun minuman yang tersedia sangat banyak dan beraneka ragam.
Artinya kata Ramadhan ini akan menjadi simbol untuk memahami diri sebagai
hambanya dan berlaku umum untuk semua orang yang beriman.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Konsep
Islam dan teks al Qur’an tidak mempunyai sisi kelemahan justru membawa
keyakinan tunggal tentang ke-Tauhid-an. Tak satupun nilai-nilai kata atau
istilah termasuk bulan Ramadhan yang menyimpang dari fitrah manusia. Nilai atau
esensi bulan Ramadhan ini berlaku umum sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan
yang ada, namun Ramadhan juga merupakan konsep pembentukan karakter secara
global. (ahirman Rasyid) <o:p></o:p></span></div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-86344958221413514062015-05-24T19:53:00.000-07:002015-05-31T08:47:59.480-07:00Profil Rumah Tahfidz Zidny Ilma<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
PESANTREN AL TAHFIDZ QUR'AN “ZIDNY ILMA”
VISI “Mewujudkan insan yang berkarakter keilmuan ,keimanan dan amal sholeh"
MISI
Berpartisifasi niat bersama kalamullah
Berjuang dengan jihad bersama sunnatullah
Berlisan bersama sunnaturrosul
Bercita-cita dengan hidayah
TUJUAN
Menjadikan karakter santri sebagai insan pilihan dalam masyarakat dan disukai sang kholiq.
Memberikan bekal mental relegius dan kecerdasan pikir kepada santri.
Memberikan pelatihan interaksi social dengan kepedulian untuk umat dalam kerangka konsep hablumminallah wa hablumminannas.
PROGRAM
Mendirikan program khusus Tahsin & Tahfidz Qur’an
Mendirikan Madrasah yang refresentatif
Mendirikan Pesantren Al Qur'an yang berkelanjutan
Mendirikan Perpustakaan
Penerbitan Jurnal Dakwah Ilmiah & dan buku Islami
Mendirikan Radio Siaran Dakwah Islam “Sakinah”
Mendirikan unit-unit usaha dan bisnis syari’ah
KONSENTRASI BIDANG PEMBELAJARAN
Ilmu Al Qur’ana. Ilmu Tajwid
b. Tahsin
c. Tahfidz
d. Tilawah
e. Tafsir dan Asbabun Nuzul
Ilmu Haditsa. Asbabul Wurud
b. Muthola’ah Hadits
Akidaha. Ilmu Tauhid
b. Sejarah Pemikiran Islam
Muamalaha. Konsep Dasar Ekonomi Islam
b. Manajemen Bisnis Syari’ah
Fikiha. Thoharoh
b. Fikih Ibadah/fikih sosial
Sirah/Tarikh
Bahasa Araba. Mifrodad
b. Nahu dan shorof
c. Muhadasah
Bahasa Inggris
Bahasa Mandarin
SPESIFIKASI USTADZ/USTADZAH
Minimal tahfidz 5 juz
Pendidikan minimal S.I
Mempunyai loyalitas tinggi dalam dakwah islamiyah
Menguasai minimal satu bahasa asing</div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-11318992043639579432015-05-23T10:58:00.002-07:002015-05-30T02:58:37.275-07:00Menemukan Tuhan dalam Puasa<div style="text-align: justify;">
Didalam lambung, makanan dicerna selama enam jam, setelah itu berangsur-angsur didistribusikan kedalam usus dan kembali dicerna selama empat jam, artinya setelah 10 jam sari makanan baru dapat didistribusikan kedarah. Sebab itu dalam ritme pola makan di hari biasa, nyaris organ tubuh tidak beristirahat. Dengan sarapan pagi pukul 06.00 artinya organ pencernaan akan bekerja sampai pukul 16.00 sore, <br />
<a name='more'></a>sementara itu pada pukul 12.00 siang lambung sudah menerima makan siang yang akan diolah sampai pukul 22.00 malam. Sebelumnya, yaitu pukul 19.00 malam perut kita sudah menerima makan kembali dan akan dicerna sampai pukul 06.00 pagi. Begitulah seterusnya organ pencernaan tidak mempunyai kesempatan untuk beristirahat. Demikian menurut DR. H. Briliantono M. Soenarwo, SpOT, FICS, MD, PhD seorang dokter dan Direktur Utama Halimun Medical Centre Jakarta dalam buku Trilogi, “Sehat Tanpa Obat”, 2011.
Disisi lain Mufaddhal menulis dalam kitabnya “Tauhid al Mufadhdhal” apa yang dikatakan oleh gurunya Imam Ja’far as shaddiq, bahwa di dalam tubuh manusia ada empat kekuatan yang bekerja, pertama;kekuatan menarik (selera), hal ini menyebabkan muncul keinginan untuk makan dan lain sebagainya. Kedua; kekuatan untuk mengolah makanan sehingga menjadi sari makanan yang berdayaguna bagi tubuh . Ketiga; kekuatan untuk menyalurkan zat makanan yang yang halus tersebut ke seluruh tubuh. Keempat;kekuatan untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak berguna lagi dari dalam perut berupa kotoran-kotoran.
Yang sangat menarik disini adalah Imam Ja’far as shaddiq dengan mengungkapkan empat kekuatan tersebut tanpa menyebutkan organ apa yang di maksud. Demikian juga antara kekuatan tersebut berjalan seirama tanpa ada pertentangan. Ini karena beliau ingin menggiring kita pada pemahaman ketuhanan, bahwa kekuatan tersebut mempunyai nilai-nilai tauhid yang ada pada manusia. Kekuatan tersebut tidak mungkin hanya ada begitu saja tanpa ada unsur kekuatan lain diluar tubuh manusia, itulah kekuasaan Allah sebagai Sang Kholiq. Analisa ini kemudian dikenal dengan analisa dengan teori rasional.
Sementara itu teori pemikiran ilmiah menyikapi bahwa sesuatu yang tidak nampak tidak termasuk pada wilayah pemikirannya. Teori ini hanya menganggap bahwa kekuatan tersebut tidak nampak, karena tidak ada objek yang dilihat dan di teliti. Sebab itu dalam berpikir model ini menganggap bahwa selagi kekuatan tersebut tidak memiliki objek yang nampak maka dianggap tidak ilmiah. Walaupun pada kenyataannya proses kekuatan yang ada dalam tubuh manusia tersebut memang benar, dapat dirasa dan terjadi setiap saat.
Imam Ja’far dalam buku yang di tulis oleh muridnya tersebut mengajarkan kepada kita tentang pengakuan seorang hamba prihal keberadaan tuhan dengan cara yang sangat menyentuh, tanpa menyampingkan nilai-nilai ketuhanan. Seolah beliau ingin mengingatkan bahwa jika kemudian hari manusia menemukan bentuk kekuatan tersebut dalam bentuk wujud yang nampak seperti berbagai analisa kedokteran maka tidak selayaknya manusia melupakan tuhan di dalam dirinya.
keempat kekuatan yang ada dalam tubuh tersebut tidak mungkin atau mustahil akan berjalan terus menerus tanpa ada istirahat. Sebab itu harus ada syari’at untuk menahan sementara supaya organ-organ yang berhubungan dengan kekuatan tersebut dapat terjaga kelestariannya secara baik, akhirnya itulah yang disebut dengan puasa artinya “menahan”. Supaya nilai-nilai ketuhanan tidak lepas dari berbagai kajian ilmiah, dan merugikan manusia maka Allah mengajarkan puasa tersebut dengan aturan-aturan tertentu, seperti apa yang dicontohkan oleh seorang manusia juga yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penemuan-penemuan kontemporer yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah secara ilmiah, jangan sampai melahirkan penyimpangan akidah namun sebaliknya harus mampu menambah kekuatan imam sehingga kita benar-benar taat untuk melaksanakan segala perintah dan menjauhi semua larangan dari sang pencipta, Allah SWT. Inilah yang kemudian yang menjadi tujuan dari ibadah puasa.
Penemuan ilmiah tentang terafi gerakan sholat tidak boleh melupakan hakikat kewajiban sholat, penemuan matematika sedekah jangan melupakan niat ikhlas karena Allah, penemuan ilmiah tentang zakat, haji, kekuatan zikir dan lain sebagainya harus tetap dalam kerangka pemurnian terhadap nilai-nilai syahadat. Apa artinya penemuan ilmiah tersebut jika tidak memberikan dampak kemaslahatan jiwa secara pribadi, apa artinya penemuan tersebut jika tidak berakibat positif bagi lingkungannya.
Pendapat DR. Briantono diatas menyampaikan nilai spiritualitas puasa dari sisi efeknya terhadap kesehatan, sementara Imam Ja’far as Shaddiq menilai puasa dari sisi ketauhidan. Kedua analisis ini seharusnya menjadi satu kesatuan untuk memahami puasa secara lebih mendalam dalam kerangka makna ketuhanan sebagai bukti kita sebagai makhluk. Kita tidak hanya mengambil nilai puasa hanya dari sisi keuntungaan ilmiah, akan tetapi harus mengedepankan bentuk pengabdian sebagai hamba Allah. Sebab seseorang yang hanya meinginkan faedah puasa dari sisi kesehatan, maka belum tentu bagi dirinya akan mendapat nilai ketuhanan. Sebaliknya seseorang yang mengerjakan karena benar-benar karena panggilan keimanan, maka sudah tentu ia akan mendapatkan efek ilmiah yang menguntungkan bagi dirinya sekaligus menemukan Tuhan dalam puasanya.**
(Ahirman Rasyid)</div>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-44323233206751253782015-05-21T04:04:00.002-07:002015-05-22T23:47:08.564-07:00Foto dan Kegiatan Santri Pesantren Zidny Ilma<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0z8ceqMrtlGO5V8gjnrqkR7kGx4zdWBf2ZXWg-0BeEQOcmVbZkL1OErydidFh8Au_pZpgaAU0z3fpUgylvls8yYxiLrZ5hDXEyXXWmOhFWYQc3W-1J-h-kUQWG00NK-Pn2IXRlqYkh0aY/s400/DSCI0316.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">Suasana santri belajar membaca Al Qur'an</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Rizky Nopalinda (8th), dihadapan teman-temannya mengajak mengingat hafalan" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjN96CBM80y8tb61wwWiDxH-KtdnJ3OhZpbjHaCyYYQExSdiFKUjIOR_DMuWPw4DsrhiYI-k-Psw8nKJQqH5Om3HUrwojYxi7L2u_72tDVqBxI8neIyVGS50zkqcZrJDEq71TOpwqdF6bW/s640/DSCI0328.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="480" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: left;">Rizki Nopalina (8 th), sedang muroja'ah S. Ar Rahman di hadapan teman dan ustadnya di Saung Rumah Tahfidz Qur'an Zidny Ilma. Kasmiran seorang petani miskin bangga dan sangat terharu melihat anaknya lancar melantunkan 78 ayat dalam surah tersebut. Ia sendiripun merasa jauh kalah dari putrinya yang sudah banyak menghafal juz 30 dan ayat pilihan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: left;">semoga harapan pak Kasmiran terhadap putrinya sama dengan ratusan orang tua santri yang tergabung dalam Rumah Tahfidz Qur'an Zidny Ilma</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px;"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirjG_WvdeOodEZQ-8HcxzrcPgY9qbvZPLKFa_8j3EveJATUoT0gWD2UzASVZs4DTPXehjbnb9vUUY9XtenRtSN1N2Gyuo0V8B4b3WbE4VD3GJZ9gSS20o9TxCR4XETIMnnOymj29VD1Jl4/s400/DSCI0411.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">Praktek Sholat berjema'ah merupakan program ajaran rumah tahfidz yang sangat displin ditegakkan terhadap para santri. Sehingga para santri mulai mengenal kewajiban sholat sejak usia dini, sebuah tantangan bagi kami ketika survei dengan santri perihal pelaksanaan sholat di rumahnya. Ternyata orang tua santri yang mengerjakan sholat maghrib tidak sampai 5%, apa lagi sholat shubuh hanya 1%</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"> <img height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKK0_o8yRtVqDz3eAScIGCPogQYEti3wLUV17xEaxbU9ejZz6eGkMgEI7pcI8fZN5eklCsk-tkgUuhucXaXHQ2uECxEQfYJe4oTNPyOboCkl2FoAMs8dvSnswymJlx43wf3PDdX3lf-s-T/s400/DSCI0417.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;"> Berpose usai Safari Dhuha di Masjid Muawanatul Muminin desa Pangkalan Benteng</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5458043455610391599.post-54923480605490771082015-05-21T02:41:00.001-07:002015-05-22T23:56:41.701-07:00Profil Rumah Tahfidz Zidny Ilma<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFM17GZWhYWl0ed_vlBsyg1u-8Jdxq0_Yefc6NHE0FxBitSH4SEUHYAhrhBlFn3bXxs0Tyg_zb60fD37YKv1JenqUCJug0iQbKw0wd-Px-Aqle64tMyyt17mA3e2FNC5OeNYEeIRaEJULx/s200/DSCI0653.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">H. Ahirman Rasyid. S.Ag<br />
( Pembina Yayasan Ma'had Zidny Ilma )</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoTitle" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoTitle" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: center;">
<b>PESANTREN AL TAHFIDZ QUR'AN “ZIDNY ILMA”</b><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
</div>
<ol start="1" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">VISI <span style="font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px;">“Mewujudkan insan yang berkarakter keilmuan ,keimanan dan amal sholeh"</span></li>
</ol>
<ol start="2" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">MISI</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Berpartisifasi niat bersama kalamullah</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Berjuang dengan jihad bersama sunnatullah</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Berlisan bersama sunnaturrosul</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Bercita-cita dengan hidayah</li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="3" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">TUJUAN</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Menjadikan karakter santri sebagai insan pilihan dalam masyarakat dan disukai sang kholiq.</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Memberikan bekal mental relegius dan kecerdasan pikir kepada santri.</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Memberikan pelatihan interaksi social dengan kepedulian untuk umat dalam kerangka konsep hablumminallah wa hablumminannas.</li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">PROGRAM</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan program khusus Tahsin & Tahfidz Qur’an</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan Madrasah yang refresentatif</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan Pesantren Al Qur'an yang berkelanjutan</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan Perpustakaan</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Penerbitan Jurnal Dakwah Ilmiah & dan buku Islami</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan Radio Siaran Dakwah Islam “Sakinah”</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mendirikan unit-unit usaha dan bisnis syari’ah</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">KONSENTRASI BIDANG PEMBELAJARAN<b></b></li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Ilmu Al Qur’ana.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Ilmu Tajwid<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Tahsin<br />c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Tahfidz<br />d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Tilawah<br />e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Tafsir dan Asbabun Nuzul</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Ilmu Haditsa.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Asbabul Wurud<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Muthola’ah Hadits</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Akidaha.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Ilmu Tauhid<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Sejarah Pemikiran Islam</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Muamalaha.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Konsep Dasar Ekonomi Islam<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Manajemen Bisnis Syari’ah</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Fikiha.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Thoharoh<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Fikih Ibadah/fikih sosial</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="6" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Sirah/Tarikh</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Bahasa Araba.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Mifrodad<br />b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Nahu dan shorof<br />c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Muhadasah</li>
</ol>
</ol>
<ol start="5" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A"><ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Bahasa Inggris</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Bahasa Mandarin</li>
</ol>
</ol>
<ol start="6" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.1999998092651px; line-height: 18.4799995422363px; margin-top: 0cm;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">SPESIFIKASI USTADZ/USTADZAH</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Minimal tahfidz 5 juz</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Pendidikan minimal S.I</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Mempunyai loyalitas tinggi dalam dakwah islamiyah</li>
<li class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-align: justify;">Menguasai minimal satu bahasa asing</li>
</ol>
</ol>
YAYASAN ZIDNY ILMAhttp://www.blogger.com/profile/08373994050752173389noreply@blogger.com0